Paket

Berita

Tentang Kami

Tips and Trick

Jejak Kartini di Era Digital: Perempuan, Teknologi, dan Perjuangan Baru di Dunia Maya

Created 21 Apr 25, 10:21

Contributors

Muhammad Ali

Jangan sampai telat informasi dari MyRep, Yuk subscribe sekarang!

Saya setuju bahwa email yang terdaftar akan digunakan untuk mendapatkan info dan promo terbaru dari MyRepublic dan setuju terhadap Kebijakan Privasi dan Syarat dan Ketentuan yang berlaku

Dulu, Kartini menulis surat untuk mengubah dunia. Kini, perempuan menulis kode, membuat konten, dan membangun startup demi satu tujuan yang sama: perubahan. Hari Kartini bukan lagi sekadar perayaan kebaya dan bunga melati. Ia adalah momentum refleksi tentang bagaimana perempuan Indonesia terus memperjuangkan hak, ruang, dan suara mereka—terutama di era digital yang semakin cepat bertransformasi.

Dari Pena ke Piksel: Evolusi Perjuangan

R.A. Kartini dikenal sebagai sosok yang mencintai pena. Dalam surat-suratnya kepada sahabat di Belanda, ia menuangkan keresahan tentang ketidakadilan gender dan pentingnya pendidikan bagi perempuan. Kini, di abad ke-21, bentuk "pena" itu berubah menjadi gadget, laptop, bahkan aplikasi cloud. Surat digantikan oleh email, blog, thread Twitter, hingga video edukatif di TikTok.

Namun, esensinya tetap sama: menyuarakan pikiran, memperjuangkan kesempatan, dan memberi dampak.

Tantangan Perempuan di Dunia Teknologi

Sayangnya, meski teknologi telah membuka banyak pintu, tidak semua perempuan bisa langsung masuk. Menurut laporan dari Kominfo tahun 2023, hanya 34% tenaga kerja di sektor teknologi digital Indonesia adalah perempuan. Gap ini makin terlihat dalam posisi strategis seperti software engineer, data scientist, hingga CTO.

Alasannya beragam. Mulai dari minimnya akses pendidikan digital di daerah, stereotip bahwa coding itu "kerjaan cowok", hingga kurangnya role model di industri. Bahkan, dalam beberapa komunitas, perempuan yang vokal dan berani kerap dianggap "terlalu ambisius".

Perjuangan perempuan di era digital ternyata tak kalah menantang dibanding zaman Kartini.

Kartini Masa Kini: Mereka yang Menolak Diam

Namun di tengah tantangan, muncul cahaya dari berbagai penjuru. Kartini-kartini baru ini tak lagi berkutat pada benang dan kain, tapi pada baris-baris kode, algoritma, dan platform digital.

Sebut saja Aulia Halimatussadiah, co-founder The Greater Hub di Bandung yang fokus memberdayakan perempuan untuk membangun startup. Atau Fanny Verona, perempuan inspiratif di bidang teknologi yang kini menjabat sebagai Country Director Google Cloud Indonesia. Lalu ada juga komunitas Girls in Tech Indonesia yang aktif menyelenggarakan bootcamp coding dan workshop untuk perempuan dari berbagai latar belakang.

Mereka bukan sekadar simbol emansipasi, tapi juga bukti bahwa perempuan bisa—dan memang sudah seharusnya—berada di panggung utama teknologi.

Internet: Senjata Baru Perjuangan

Satu hal yang membuat semua ini mungkin: akses internet.

Perempuan masa kini tidak perlu ke kota besar untuk belajar teknologi. Dengan koneksi yang cepat dan stabil, mereka bisa belajar coding dari rumah, mengikuti kelas digital marketing, atau bahkan membangun bisnis online dari desa.

Kehadiran internet yang cepat, stabil, tanpa batasan FUP, seperti yang ditawarkan MyRepublic, menjadi salah satu game-changer dalam kesetaraan digital. Dengan internet tanpa hambatan, perempuan bisa:

  • Mengikuti kursus teknologi dari platform seperti Coursera, Dicoding, atau Skillshare.

  • Membangun portofolio di GitHub atau Behance.

  • Menjadi YouTuber edukatif, reviewer teknologi, atau content creator TikTok.

  • Mengajar literasi digital ke komunitas sekitar secara daring.

“Kalau dulu Kartini harus mengirim surat ke Belanda untuk menyampaikan ide, kini perempuan bisa mengunggah inovasi ke dunia hanya dalam hitungan detik.”

Cerita dari Daerah: Teknologi Menembus Batas

Di Wonosobo, ada seorang guru perempuan bernama Rini yang mengajar coding kepada murid-murid perempuan di sekolah menengah kejuruan. Ia sadar bahwa masa depan bukan lagi tentang menjahit dan memasak, tapi memahami logika pemrograman dan penggunaan alat digital.

Dengan bantuan internet cepat dari MyRepublic di sekolahnya, ia rutin mengadakan sesi coding online bersama mentor dari luar negeri. Murid-muridnya bahkan sempat memenangkan lomba aplikasi pendidikan tingkat nasional.

Cerita seperti ini membuktikan bahwa teknologi bisa mengubah nasib, asalkan infrastrukturnya memadai.

MyRepublic dan Komitmen untuk Kesetaraan Digital

Sebagai penyedia internet yang mendukung pertumbuhan digital Indonesia, MyRepublic Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari perjuangan ini. Lewat layanan internet rumah dan kantor dengan kecepatan symmetric upload-download, tanpa Fair Usage Policy (FUP), dan didukung teknologi fiber optik yang stabil, MyRepublic membuka peluang lebih besar bagi perempuan untuk berkembang.

Kami percaya, teknologi seharusnya inklusif. Tidak ada batasan gender untuk belajar, tumbuh, dan menciptakan.

Langkah Kecil, Dampak Besar

Hari Kartini adalah waktu yang tepat untuk bertanya:

  • Apakah kita sudah memberi ruang bagi perempuan untuk bersuara?

  • Apakah akses teknologi sudah merata hingga ke desa-desa?

  • Apakah kita mendorong anak-anak perempuan untuk belajar teknologi?

Perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Mulai dari memberi akses internet di rumah, mendaftarkan anak perempuan ke kelas coding, hingga mempromosikan konten edukatif yang dibuat oleh perempuan.

Penutup: Kartini Tidak Pernah Pergi

Kartini bukan hanya sosok sejarah. Ia adalah semangat yang hidup dalam diri perempuan-perempuan Indonesia hari ini. Mereka yang berani berpikir beda, melawan arus, dan membangun masa depan lewat teknologi.

Mari dukung mereka. Karena ketika perempuan diberi koneksi dan kesempatan, mereka bisa mengubah dunia.


Ingin mendukung anak-anak perempuan agar lebih melek digital? Mulailah dari rumah. Gunakan koneksi internet cepat dan stabil dari MyRepublic—tanpa FUP, tanpa drama, full support untuk masa depan mereka. #WifiTerbaik #KartiniDigital #InternetMyRepublic

Langganan MyRepublic Sekarang!

Langganan MyRepublic Sekarang!

Nama Lengkap*

Email*

Pastikan email aktif untuk cek pesanan dan mengirim kode OTP

Nomor Handphone*

62

Pastikan nomor handphone terdaftar di Whatsapp

Saya menyetujui data diri akan digunakan untuk proses registrasi MyRepublic

Dengan menekan tombol kirim data, kamu setuju terhadap Kebijakan Privasi dan Syarat dan Ketentuan yang berlaku

Lihat artikel lainnya

Perluas wawasanmu lewat konten-konten penuh inspirasi dan pengetahuan.

Jejak Kartini di Era Digital: Perempuan, Teknologi, dan Perjuangan Baru di Dunia Maya